Cerpen Bahasa Indonesia : Sebuah Pertanyaan
Matahari
sudah tergelincir. Nimbostratus menjadikan
langit Jumat siang itu terlihat murung. Seorang lelaki paruh baya sedang melilitkan sarungnya di pinggang,
bersiap pergi ke surau. Niatnya untuk segera berangkat terhalang oleh anak
bungsunya yang terus merengek ingin ikut. Meronta-ronta, tangisnya membelah angkasa, mengalahkan gemuruh petir yang sebentar lagi
akan datang menyapa. Hanya saja strategi ini tidak berhasil mengantarkannya
menuju surau, dengan sigap Sang Ibu memangku anak laki-laki berumur enam tahun
tersebut dan membawanya menuju ruangan berukuran 4x4. Ibu menarik selimut dan
mencoba meninabobokan anak bungsunya.
Diluar,
petir mulai menyambar, Ibu mulai terlelap. Tak lama setelah itu suara cempreng Si
Bungsu membangunkannya,
“Mah, ari solat teh penting teu? Bu, solat
itu penting gak?” Si Bungsu bertanya, Sang ibu menyahut mengiakan pertanyaan Si
Bungsu . Tak berselang lama, Si Bungsu kembali bertanya.
“Terus, naha atuh dede kalah bobo? Terus, kenapa dede malah
tidur?”
***
Hai hai, tulisan/ cerpen ini terinspirasi dari apa yang telah terjadi sama adik dan juga mamahku.
Adik ku namanya Ahnaf, panggil saja Nanap. Sekarang umurnya tujuh tahun. Seperti cerpen di atas, dia selalu menanyakan apa yang dia tidak ketahui, atau sesuatu yang dia gak paham. Cerewet sekaliii. hehehe.
Terimaksih sudah membaca tulisan inii!!!
Nih, aku kasih bonus foto terbaru Nanap
Halo nanaap🤗
ReplyDeleteHai Budee, glad to see u here
Delete