His Words


Saat itu umurku lima belas, jika salah..berarti enam belas. Yaa, umur di mana seseorang di negri ini umumnya duduk di bangku SMA. Yups, begitu pun aku, lebih tepatnya di tahun pertama.
Semua orang di dalam Al-Kautsar memakai baju Pramuka. Semuanya terasa masih segar dalam ingatan. Padahal waktu sudah berganti begitu cepat

Dia, seseorang yang amat disegani oleh kami mengatakan..

" Kalau kita butuh bantuan, apapun itu jangan segan untuk minta bantuan pada alumni. InsyaAllah jika bisa mereka akan membantu"
 
Aku sama sekali tidak meragukan apa yang diucapkannya. Namun, terkadang manusia akan semakin mengamini jika mereka mendapatkan sebuah pembuktian.
Hingga akhirnya, waktu itu datang. Hari Jumat sepulang sekolah kami semua berbondong-bondong menuju Al Kautsar untuk membantu mempersiapkan segala keperluan untuk "Shalat Jumat"
 
Waktu itu beranda masjid masih berupa tempat wudhu perempuan, yang sering kali kami jadikan sebagai sumber pengambilan air untuk beres beres. Dan saat itu, ada seseorang yang tentunya tidak berstatus seperti kami karna dia tidak berpakaian layaknya yang kami pakai,  dengan antusias ikut membersihkan Al Kautsar, bahkan  jeans yang dipakainya ikut basah. Padahal dia sudah bukan lagi seorang anggota.

Saat itu, aku semakin percaya atas apa yang pernah diucapkannya

Jangan tanya lagi, setelah itu.. Makin banyak  hal hal yang membuatku takjub sebagai bukti bahwa apa yang diutarakannya benar.
Kini, aku pun bertanya pada diriku sendiri. Apa yang telah ku berikan pada Al Kautsar sepeninggal diriku. Kontribusi apa yang telah ku lakukan seiring tersematnya gelar -alumni-


IPMAKA: The Power of Religi

Garut, 14 Agustus 2018




Comments

Popular posts from this blog

Skin Lesions

Her.

Compassion